Pages

KEJARLAH MIMPI KALIAN WALAU SESUSILIT APAPUN ITU...GANBARIMAZU...

Jumat, 04 Mei 2012

TIPS AGAR TETAP SEMANGAT DALAM MENCAPAI CITA-CITA


Semangat terkait dengan Tujuan
Semangat (spirit) adalah faktor psikologis dimana seseorang merasa terpacu dan segala daya dan upaya dikerahkan untuk meraih suatu tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Biasanya makin dekat dan mudah tujuan yang hendak dicapai maka semakin semangatlah untuk menggapainya. Sebaliknya semakin jauh dan sulit tujuan, semakin kurang semangat untuk mencapainya. Oleh karena itu agar kita tetap memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai tujuan jangka panjang (ending goals) maka buatlah tujuan-tujuan antara (tentatif/intermediate goals) yang realistis dan tidak terlalu susah sehingga kitapun tidak kehilangan semangat untuk meraihnya. Jika telah mencapai tujuan yang satu maka lanjutkan ke tujuan berikutnya sehingga pada akhirnya tujuan akhir tercapai juga.

Sebagai contoh misalnya tujuan akhir mahasiswa dalam kuliah adalah Sarjana/S3/S3 (ending goals), maka buatlah tujuan-tujuan tentatifnya, misalnya setiap Mata Kuliah harus lulus tepat waktu, jika ada yang nilainya jelek maka dikontrak ulang, jika bagus dilanjutkan ke tujuan berikutnya, misalnya IP Kumulatif di semester 4 minimal harus 3,75 dst, sehingga semua tujuan tentatif itu tercapai tanpa kehilangan orientasi dan semangat sehingga tak terasa tujuan akhirnya pun semakin dekat, maka biasanya semakin tambah pula semangat kita dalam menggapainya, hingga pada akhirnya Sarjana/S2/S3 sebagai tujuan akhir dalam kuliah tersebut tercapai juga.

Tujuan harus Moderat dan Realistis
Dalam kehidupan cinta ataupun yang lainnya juga begitu, kira-kira sama lah. Mulailah dengan target-target yang mudah dan realistis hingga yang rumit dan jangka panjang. Jika ada kekasih memberi tanjakan (tujuan, target) yang terlalu jauh dan tidak realistis, maka berhati-hatilah, itu maksudnya mungkin memberi isyarat bahwa hubungan akan segera berakhir, maka bersiap-siaplah untuk tidak patah hati apalagi patah semangat. Bagaimanapun dalam semua aspek kehidupan, tujuan atau target yang ditetapkan itu harus realistis dan harus dapat dicapai dengan cara, daya, dan upaya, juga biaya tertentu. Jangan membuat tujuan yang tidak realistis sehingga tidak mungkin untuk mencapainya, baik dilihat dari potensi, daya dan upaya, maupun biaya sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan frustasi. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tujuan adalah bahwa tujuan itu tidak boleh terlalu sederhana karena biasanya tidak menantang dan tidak akan membangkitkan semangat, begitu juga sebaliknya jangan terlalu susah. Jadi tujuan yang ditetapkan idealnya menengah (moderat), terlalu susah tidak, terlalu mudahpun tidak, realistis lah.

Berdoa dan Berkontemplasi sebagai Sarana untuk Membangkitkan Semangat
Aspek lainnya adalah berdoa kepada Sang Maha Pemilik hidup dan kehidupan ini juga penting. Kalau sudah berdoa, maka kita wajib berikhtiar, dan jika berhasil maka kita wajib bersyukur bi ni'mah, jika tidak berhasil berarti tujuan itu bukan yang terbaik untuk kita di mata Allah, maka kita wajib bertawakal, bersyukur malah, sebab kalau kita paksakan juga mungkin kita akan memperoleh bahaya dan derita di kemudian hari. Berdoa juga merupakan salah satu cara untuk memperoleh semangat. Jika yang disebutkan di atas masuk kategori semangat yang dibangkitkan dari luar (eksternal spirit), maka berdoa masuk kategori semangat yang tumbuh dari dalam (internal spirit). Banyak ragam dan cara untuk membangkitkan semangat, baik internal maupun eksternal, asal kita mau mencari dan menggalinya, dan mau tidak mau harus sering merenungkannya (berkontemplasi) mengenai tujuan itu ditinjau dari hakekat, urgensi, manfaat, upaya, dan biaya yang diperlukan untuk mencapainya.

Evaluasi dan Penilaian
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya adalah evaluasi objektif dan penilaian terhadap apa yang telah dikerjakan di setiap langkahnya. Jadi evaluasi dan penilaian atas segala daya dan upaya yang telah ditempuh juga biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka mencapai tujuan harus dilakukan setiap hari, saat yang baik adalah sebelum tidur, karena biasanya saat itu suasana sudah hening dan pikiran sedang jernih, lalu dimantapkan lagi ba'da sholat Shubuh. Luangkanlah waktu sekitar 15 menit untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi setiap upaya yang telah dilakukan hari itu, dan luangkan waktu 15 berikutnya untuk membuat rencana, strategi, taktik (siasat), dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memperbaiki kekurangan atau mengembangkan upaya yang telah dilakukan sebelumnya untuk bahan proyeksi ke depan.

Pencatatan sebagai Bahan Evaluasi, Pengambilan Keputusan, dan Proyeksi
Terakhir pecatatan atas setiap rencana (agenda) tindakan, kendala, masalah, dan solusinya harus selalu ditulis dalam buku, biasanya buku agenda, supaya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan proyeksi ke depan. Oleh karena itu orang modern biasanya punya buku agenda, gunanya tidak hanya untuk mencatat setiap kegiatan rutin, apalagi hanya diisi oleh hal-hal cengeng dan tidak bermakna, melainkan untuk mencatat setiap aspek penting kegiatan baik yang akan, sedang, maupun telah dilakukan berikut kendala, masalah, dan solusinya yang sangat berguna sebagai bahan pengambilan keputusan, bahan pengalaman, dan bahan proyeksi dalam membuat perencanaan tujuan dan kegiatan di masa yang akan datang. Semoga bermanfaat dan tetap semangat..

0 komentar:

Translate